2025-04-21 | admin4

Kuliner Babi di Solo: Sajian Khas yang Tersembunyi tapi Menggoda

Kota Solo dikenal sebagai pusat budaya Jawa yang kental dengan tradisi dan kuliner khas seperti nasi liwet, tengkleng, hingga serabi. Namun, di balik nuansa tradisional yang dominan, ada satu sisi kuliner yang tak banyak diketahui publik: kuliner babi di Solo. Meski tidak sepopuler makanan halal lainnya, berbagai olahan babi tetap memiliki pasar tersendiri dan tumbuh dalam komunitas tertentu, khususnya di kalangan non-muslim.

Kuliner berbahan dasar babi ini umumnya tidak dijajakan di tempat umum atau pusat keramaian, melainkan berada di kawasan tertentu seperti daerah Pecinan atau wilayah yang memang memiliki populasi Tionghoa cukup banyak. Salah satu hidangan yang paling dicari adalah babi panggang khas Tionghoa yang disajikan dengan kulit garing dan bumbu rempah khas. Cita rasanya gurih, manis, dan bertekstur renyah.

Selain itu, banyak juga warung makan yang menyajikan babi kecap, babi goreng, babi rica-rica, hingga sosis babi homemade. Menu ini sering kali menjadi sajian spesial di restoran keluarga yang sudah turun-temurun. Beberapa rumah makan bahkan tetap mempertahankan resep asli dari generasi sebelumnya, sehingga rasa autentik tetap terjaga.

Salah satu lokasi kuliner babi yang cukup terkenal di Solo adalah Pasar Gede dan sekitarnya. Di sana, kamu bisa menemukan pedagang yang menjual sate babi dan olahan babi lainnya saat perayaan Imlek atau event khusus. Selain itu, restoran-restoran khas Tionghoa seperti yang berada di daerah Sangkrah atau Kepatihan juga menawarkan menu berbahan dasar babi dengan berbagai olahan yang menggoda selera.

Meski penyajiannya lebih tertutup dan segmented, kuliner babi di Solo tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner. Banyak wisatawan domestik hingga turis asing yang penasaran mencicipi kelezatan daging babi olahan khas Solo, terutama karena bumbunya yang khas Jawa namun dipadukan dengan teknik masak oriental.

Namun demikian, penyedia kuliner babi di Solo tetap menjaga etika kuliner dan tidak mencampuradukkan produk mereka dengan makanan halal. Biasanya, rumah makan yang menyajikan mahjong slot menu non-halal akan memberi tanda jelas, bahkan memisahkan dapur khusus agar tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi konsumen muslim. Hal ini menjadi bukti bahwa toleransi dalam dunia kuliner di Solo tetap terjaga dengan baik.

Kuliner babi di Solo memang bukan konsumsi mayoritas, namun tetap menjadi bagian dari kekayaan gastronomi yang memperlihatkanĀ keberagaman budaya di kota ini. Bagi penikmat kuliner yang ingin merasakan sisi lain dari Solo, mencicipi olahan babi yang autentik bisa menjadi pengalaman rasa yang unik dan tak terlupakan.

Baca Juga : Es Krim Goreng dengan Rasa Durian & Matcha: Perpaduan Unik yang Bikin Nagih

Share: Facebook Twitter Linkedin